Kamis, 04 Agustus 2011

"Bukan Rahasia" yang dianggap "Rahasia"

"... dan DIA menghitung segala sesuatu satu persatu (Q.S. 72:28)"
ALLAH memiliki sifat Maha Menghitung, sehingga sesungguhnya segala sesuatu itu bisa dihitung dan terbatas, alias segala sesuatu itu KUANTITATIF, maka dari sudut pandang FISIKA KUANTUM pun dinyatakan bahwa segala sesuatu berasal dari materi yang terkecil, yang tidak terlihat, yang dulu disebut sebagai Atom, tapi sekarang ditemukan yang lebih kecil dari Atom yaitu Quark, yang intinya adalah KUANTA. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Kuanta adalah materi dasar kehidupan.

Jumlah materi KUANTA sangatlah banyak di alam semesta inii. Kuanta punya sifat tak terduga. Sehingga yang sangat pasti di alam semesta ini adalah ketidakpastian, yakni ketakterdugaan. Itu sebabnya, orang-orang yang berusaha "Memastikan Sesuatu" yang "Tidak Pasti" maka hidupnya akan dipenuhi kegoncangan jiwa. Itu sebabnya pula, menjalani hidup dengan "tetap berpenghasilan" jauh lebih indah daripada hidup dengan "berpenghasilan tetap".

Nah, bicara Rahasia, khususnya Rahasia Rezeki, maka seharusnya orang-orang yang bertaqwa sudah memiliki ciri khas, yaitu "Mendapatkan Rezeki dari Arah yang Tak Terduga". Silakan baca sendiri Q.S. 65:2-3. :) . Bahkan Rosulullah s.a.w. pernah bersabda "Allah enggan memberikan rezeki kepada hambaNya yang beriman, kecuali dari arah yang tak terduga (HR. Addailami, Alhakim, dan AlBaihaqi)". Hadits lainnya berbunyi "Barangsiapa yang selalu beristighfar maka Allah akan memberinya kelapangan dalam setiap kesempitannya, dan Allah akan membukakan jalan dari kesusahannya serta Allah akan memberinya rezeki dari yang tidak di sangka-sangka. (HR. Abu Daud & Ibnu Majah)"

Intinya adalah, Allah tidak suka kepada orang yang hitungan, atau suka menduga-duga, atau suka menganalisa rezeki yang akan DIA berikan kepada kita, padahal orang itu mengaku BERIMAN. Kalau pun harus menghitung tapi tak perlulah bersikap hitungan, walaupun harus menduga tapi tak perlulah terus menduga-duga, walaupun harus berprasangka positif tapi tak usahlah sampai menganalisa, dengan demikian sebaiknya kita bersikap netral saja.

Lalu, apakah hubungannya dengan : "Bukan Rahasia" yang dianggap "Rahasia"?
Begini, apakah Anda pernah meminta kepada Allah "Ya Allah berikanlah aku besok udara yang cukup". Walaupun ada yang pernah berlaku demikian, tapi kemungkinan besar akan sangat jarang dilakukan. Mengapa demikian? Sebab dalam "Alam Bawah Sadar" kita, kita sudah memiliki keyakinan (Belief System) bahwa besok kita akan "mendapatkan udara yang cukup". Kecuali kalau besok kita sudah mati, berarti sudah ada intervensi dari luar "Alam Bawah Sadar". Silakan lihat gambar yang disertakan di bawah.

Kita hanya disuruh untuk "mensyukuri" nikmat udara yang Allah berikan kepada kita, sehingga "secara otomatis" Allah pasti akan menambah lagi esok hari dengan nikmat udara yang baru. Dan perlu kita akui, bahwa hubungan kita dengan udara selama ini "netral"-netral saja, artinya tidak ada perasaan ingin memiliki udara itu sendirian (baca : kemaruk), dan tidak pula cemburu kepada orang lain yang kita anggap memiliki udara berlebih (misal : menggunakan AC). Setidaknya, hal ini jarang terjadi. Dan perlu kita akui bahwa kita tak pernah tahu berapakah "jumlah" udara yang ada di muka bumi ini, dan kita pun tak pernah (atau jarang sekali) khawatir akan kekurangan udara. Dan kita pun paham, bahwa kita masih diberikan udara karena kehendakNya agar kita tetap bisa beribadah kepadaNYA.

Nah belajar dari sikap kita kepada REZEKI UDARA yang DAHSYAT ini maka kita bisa menerapkannya untuk REZEKI LAINNYA yang kita BUTUHKAN. Sebab udara itu adalah kebutuhan, bukan sekedar keperluan ataupun keinginan. Berikut beberapa hal yang kita pelajari dari Udara :

1. Bersyukurlah atas REZEKI yang ada hari ini

2. Yakinlah bahwa ALLAH pasti akan menambah REZEKI kita

3. Silakan MEMINTA dan MEMILIKI TUJUAN, tapi JANGAN MENDUGA-DUGA, MEMVISUALISASI, MENGHITUNG, MENGANALISA, bahkan sampai MEMASTIKAN jumlah dan bentuk REZEKI yang akan ALLAH berikan kepada kita.

4. Bersikap Netral-lah, lepaskan Keinginan dan rasa Memiliki, sebab kita yakin bahwa REZEKI dari ALLAH sangatlah LUAS.

5. Tetaplah Fokus kepada ALLAH dalam menjalankan tugas "Ke-ABDULLAH-an" dan tugas "Ke-KHALIFAH-an".

"Dan Dia telah memberikan kepadamu dari SEGALA apa yang kamu MOHONkan kepadanya. Dan jika kamu mengHITUNG NI'MAT Allah, TIDAKlah dapat kamu mengHITUNGnya. Sesungguhnya MANUSIA itu, sangat ZHALIM dan sangat mengINGKARi (ni`mat Allah)." (QS Ibrahim : 34)


Salam 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sering Dibaca

tayangan bulan lalu