Jumat, 19 Juli 2013

Sayap Nyamuk = Isi Dunia

shalat sempurna, shalat nabi, sholat nabi, shalat berjamaah, sholat berjamaah, shalat khusyu, sholat khusyu, tentang shalat, tentang sholat, bacaan shalat, bacaan sholat

Sayap Nyamuk = Isi Dunia?

Leave a comment
Sayap Nyamuk = Isi Dunia?
(abunahwa)
Malam hari penulis tidurnya tidurnya terganggu dengan banyaknya nyamuk, jika ada langsung ada nyamuk gigit langsung saja digebuk. Alhamdulilah sampai 10 bisa mematikan nayamuk dengan senyum kebanggaan, apalagi jika menggigit anak-anak dan istri kayaknya dendam membara. Seperti kaya satpam pokoknya nyamuk jangan sampai menyentuh kekulit istri atau anak. Jika terdengar suara nyamuk, langsung di kejar sampai keatas kebawah, sampai-sampai penulis membeli raket nyamuk bukan raket badminton, untuk menggebuk nyamuk seharga 40 ribu dengan gembira sambil mengatakan mampus mati nyamuk dan bau terbakar nyamuk dengan puasnya. Kadang malah mengorbankan tidak sholat qiyamullail, atau ketiduran tidak sholat subuh, gara-gara anak rewel banyak nyamuk jadi ketiduran sampai siang.  Dengan bangganya laporan sama istri tadi malam saya telah mematikan nyamuk 10 ekor, seolah-olah menunjukkan tanggung jwab sebagai seorang suami bagi keluarga dan menunjukkan betapa sayangnya kepada keluarga. Dengan bangganya istri memuji itu baru suami yang sholeh (salah kaprah kali?). Esok harinya dengan semangat membara sore jam 5 terus semprot baygon sampia dapati 30-50 an nyamuk jatuh kelantai, sampai-sampai takut Cuma pingsan, disapu dan di tekan dengan jari sampai mampus keluar darah, ini darahku yang di gigit semalaman. Bahkan diantara kita ada sampai-sampai melindungi tempat tidur dengan kelambu atau memasang AC terus di tutupi semua dengan kain kasa agar nyamuk tidak masuk.
Saudaraku nyamuk kalau menggigit Cuma berapa darah yang diambil, kok kita dengan emosinya langsung balas membunuhnya. Betapa pelitnya kita untuk mengasih darah yang tidak sebanding dengan tetesan air yang jatuh dengan di tengah lautan.  Dan nyamuk terdiri dari beberapa bagian tubuh ada kepala sayap dan ekornya. Kadang nyamuk seperti nyamuk demam berdarah kadang mematikan. Penulis saat mau sholat subuh merenung ingat ada hadist Nabi bahwa dunia bagaikan sayap nyamuk.
Rasulullah saw. bersabda, “Andaikan dunia itu senilai dengan sayap nyamuk di sisi Allah, maka Allah tidak akan memberi minum kepada orang kafir walaupun seteguk air dari dunia.” (HR. Tirmidzi)
Begitu mudahnya Allah memperumakan kehidupan sehari-hari kita diganggu oleh nyamuk sekali lagi sayapnya nyamuk itu seperti isi dunia. Bayangkan jika semalaman tiap hari kita terganggu dengan nyamuk kita membancinya seperti membenci dunia jangan sampai pesona dunia membuat kita lupa dengan pesona akherat atau surga yang abadi.
Ketahuilah, bahwa sesunguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanaman-tanamnya mengagumkan para petani kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirtat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta kerihaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu (Q.S. al-Hadid [57];20)

Adapun orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal (nya). Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya) (Q.S. al-Nazi’at [79];37-41)

Diantara kamu ada orang yang menghendaki dunia dan diantara kamu ada orang yang menghendaki akhirat (Q.S. al-Ali Imran [3];52)

Barangsiapa yang menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu dan barang siapa menghendaki pahala akhirat. Kami berikan (pula) pahala akhirat itu (Q.S. al-Ali Imran [3]:145)

Barangsiapa yang menghendaki keuntungan akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya, dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan dunia, Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada ada baginya suatu kebahagian di akherat (QS. Al-Syura [42]:20)

Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tentram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan (Q.S. Yunus [10];7-8)

Dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti (Q.S. al-A’raf [7];169)

Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan senda gurau belaka dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kiamu memahaminya (Q.S. al-An’nam [6];32

Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi (Q.S. al-Munafiqun [63];9)

Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami coba mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal
(Q.S. al-Thaha [20]:131)

Dan bacakan kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi al-kitab), kemudian di melepaskan diri daripada ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh setan (sampai ia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguahnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaanya seperti anjing jika kamu menghalaunya di ulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berpikir (Q.S. al-A’raf [7]:175-176)

Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui
(Q.S. al-Ankabut [29]:64)

Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, Maka itu adalah kenikmatan hidup duniawi dan perhiasannya, sedang apa yang sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal apakah kamu tidak memahaminya (Q.S. al_qashash [28] : 60)

Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada kesenangan-kesenangan yang diperoleh daripada wanita anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda yang bagus, binatang ternak dan sawah ladang. Itulah yang merupakan kesenangan keduniaan. Dan disisi Allahlah tempat kembali yang baik (Q.S. Ali Imran [3]; 14)

Sesungguhanya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal (Q.S. Ghafir39)

Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan dari langit lalu tumbuhlah dengan seburnya karena air itu tanam-tanaman bumi, diantaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami diwaktu malam atau siang, lalu Kami jadikan (tanaman-tanamanya) bagaikan tanaman-tanaman uang sudah di sabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami)kepada orang-orang yang berpikir. Allah menyeru (manusia ) keDarussalam (surga) dan menunjuki orang yang dikehendaki –Nya kepada jalan yanglurus (Islam) (Yunus :24-25)

Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia) kehidupan dunia adalah bagaikan air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang di terbangkan angin. Dan adalah Allah Mahakuasa atas segalan sesuatu. Harta dan anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya disisi Rabbmu serta lebih baik untuk menjadi harapan (al-Kahfi 45-46)

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang dingini, yaitu ; wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan disisi Allah-Lah tempat kembali yang baik (surga). Katakanlah,”Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian itu? Untuk orang-orang yang bertakwa (kepada Allah), pada sisi Rabb mereka ada surga yang mengalir Dan, (mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta kerihaan Allah. Dan, Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya (Ali Imran; 14-15)

….Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan didunia itu (dibanding dengan kehidupan akhirat, hanya kesenangan (yang sedikit)” (ar-Ra’d : 26)

Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dengan dan senja hari dengan mengharap keridhaan Keridhoaan-Nya dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hwa nafsunya dan adalah keadaanya itu melewati batas (Q.S. al_Kahfi [18]: 28))

Terhadap orang yang merasa tenteram dengan kehidupan dunia dan lalai kepada ayat-ayat-Nya serta tidak mengharap perjumpaan dengan-Nya sebagai berikut :
Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu tempatnya adalah neraka disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan (Yunus : 7-8)

“Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya apabila di katakan kepada kamu,”Barangkatlah (untuk berperang) fi sabilillah,’Kami merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup didunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akherat hanya sedikit (at-Taubah:38)

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu sampai kamu masuk ke dalam kubur Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (at-Takatsur: 1-5)

Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah (Fathir: 5)

Sebesar kecintaan hambanya terhadap kehidupan dunia sebesar itulah kadar keberatannya untuk menaati Allah dan mencari kehidupan akherat. Dan sejumlah ayat berikut ini cukuplah untuk menjadikan kita zuhud terhadap dunia
Dan (ingatlah) akan hari yang diwaktu itu Allah mengumpulkan mereka , (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (didunia) hanya sesaat saja di siang hari, diwaktu itu mereka saling berkenalan (Yunus : 45)

Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpah orang-orang yang berdosa, “Mereka tidak berdiam (dalam kubur), melainkan saat (saja). Seperti demikianlah mreka selalu di palingkan (dari kebenaran). Dan berkata orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yuang kafir) Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah  sampai hari-hari berbangkit maka inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak me-yakini(nya) ( AR-Ruum : 55-56)

Pada hari kiamat melihat hari berbangkit itu, mereka seakan-akan tidak tinggal (didunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi (an_Naazi’aat : 46)

Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.
(Al Ahqaaf (46) )

Allah bertanya, “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi? Mereka menjawab, Kami tinggal (dibumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang yang menghitung, Allah berfirman, Kamu tidak tinggal (dibumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengerhui “ (al-Muminun : 112-114)

(Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari berbangkit, kapankah terjadinya? Siapakah kamu (sehingga) dapat menyebutkan (waktunya)? Kapada Rabbmulah dikembalikan kesudahannya (ketentuan waktunya). Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari berbangkit). Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (Didunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari (an-Nazi’at : 42-46)

Bermegah-megahan telah melalaikan kamu sampai kamu masuk ke dalam kubur Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui Janganlah begitu, jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu). (at-Takatsur: 1-5)





Tak Lebih Berharga dari Sehelai Sayap Nyamuk!

Kategori: Tazkiyatun Nufus
30 Komentar // 8 September 2011
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ ، وَجَنَّةُ الكَافِرِ
Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir” (HR. Muslim)
Dari Amr bin ‘Auf radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَوالله مَا الفَقْرَ أخْشَى عَلَيْكُمْ ، وَلكِنِّي أخْشَى أنْ تُبْسَط الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا ، فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أهْلَكَتْهُمْ
Demi Allah. Bukanlah kemiskinan yang aku khawatirkan menimpa kalian. Akan tetapi aku khawatir ketika dibukakan kepada kalian dunia sebagaimana telah dibukakan bagi orang-orang sebelum kalian. Kemudian kalian pun berlomba-lomba dalam mendapatkannya sebagaimana orang-orang yang terdahulu itu. Sehingga hal itu membuat kalian menjadi binasa sebagaimana mereka dibinasakan olehnya” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Ka’ab bin ‘Iyadh radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً ، وفِتْنَةُ أُمَّتِي : المَالُ
Sesungguhnya setiap umat memiliki fitnah, sedangkan fitnah ummatku adalah harta” (HR. Tirmidzi, dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ ؛ فَهُوَ أجْدَرُ أنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ الله عَلَيْكُمْ
Lihatlah kepada orang yang lebih rendah daripada kalian -dalam hal dunia- dan janganlah kalian melihat orang yang lebih di atasnya. Karena sesungguhnya hal itu akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat yang Allah berikan kepada kalian” (HR. Muslim)
Dari Shuhaib radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَجَباً لأمْرِ المُؤمنِ إنَّ أمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خيرٌ ولَيسَ ذلِكَ لأَحَدٍ إلاَّ للمُؤْمِن : إنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكانَ خَيراً لَهُ ، وإنْ أصَابَتْهُ ضرَاءُ صَبَرَ فَكانَ خَيْراً لَهُ
Sangat mengagumkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik baginya. Dan hal itu tidak didapatkan kecuali pada diri orang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan maka dia bersyukur. Dan apabila dia mendapatkan kesusahan maka dia akan bersabar” (HR. Muslim)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اللَّهُمَّ لاَ عَيْشَ إِلاَّ عَيْشَ الآخِرَةِ
Ya Allah tidak ada kehidupan yang sejati selain kehidupan akhirat” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإنَّ الله تَعَالَى مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ
Sesungguhnya dunia ini manis dan hijau. Dan sesungguhnya Allah ta’ala menyerahkannya kepada kalian untuk diurusi kemudian Allah ingin melihat bagaimana sikap kalian terhadapnya. Maka berhati-hatilah dari fitnah dunia dan wanita” (HR. Muslim)
Dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُنْ في الدُّنْيَا كَأنَّكَ غَرِيبٌ ، أَو عَابِرُ سَبيلٍ
Jadilah kamu di dunia seperti halnya orang asing atau orang yang sekedar numpang lewat/musafir” (HR. Bukhari)
Dari Sahl bin Sa’id as-Sa’idi radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ كَانَت الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِراً مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir” (HR. Tirmidzi, dan dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا لِي وَلِلدُّنْيَا ؟ مَا أَنَا في الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا
Ada apa antara aku dengan dunia ini? Tidaklah aku berada di dunia ini kecuali bagaikan seorang pengendara/penempuh perjalanan yang berteduh di bawah sebuah pohon. Kemudian dia beristirahat sejenak di sana lalu meninggalkannya” (HR. Tirmidzi, dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)

Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi S.Si.
Artikel Muslim.Or.Id
==========



Allah ya Roob. Begitu Coba bayangkan kenapa kita tidak berpikir panjang langsung membunuh nyamuk. Bagaiaman jika dunia seperti sayap nyamuk kita tidak berpikir panjang bunuh dan bunuh.
Bagitu besarnya Allah sayangnya sama kita (muslim) dibandingkan dengan orang-orang kafir, mana ada orang kafir, Allah swt mengingatkan sayap nyamuk seperti dunia. Begitu bodohnya kita sudah di kasih hidup pernahkan kita membayangkan jika kita dihidupkan menjadi nyamuk, atau menjadi batu? Tidak pernah merasakan jadi manusia yang bisa makan dan minum, nonton bola, badminton?
Atau pernah enggak kita membayangkan kita menjadi orang-orang kafir yang tidak sama sekali tidak dikasih hidayah sama Allah dan di masukkan di neraka selama-lamanya. Padahal bagaimana tidak sayangnya Allah pada orang Islam. Contaoh kecil saja bangun pagi dan sholat sunnah saja dapat lebih baik dari isi dunia? Allahu Akbar sayang seribu sayang jika kita masih melalaikan, waktu yang sudah terjadi tidak bisa di ganti didunia dan akherat saudaraku
Ya Allah ampunilah dosa hambamu ini yang tidak memanfaatkan potensi secara maksimal, untuk menjaga kelauragaku dari  godaan dunia.  Coba bila kita melakukan tiap hari tindakan preventif pencegahan agar nyamuk tidak masuk kekamar kita seperti membuat kelambu, memakai ruangan AC sama dilakukan dengan mencegah terpesonanya dunia kita, istri dan anak. Betapa murkanya Allah sudah mempermumakan nyamuk makluk rendah masih begitu antuias mengejar nyamuk kadang sampai 6-10 jam sehari. (Abu Nahwa)







Tak Lebih Berharga dari Sehelai Sayap Nyamuk!

Kategori: Tazkiyatun Nufus
30 Komentar // 8 September 2011
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ ، وَجَنَّةُ الكَافِرِ
Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir” (HR. Muslim)
Dari Amr bin ‘Auf radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَوالله مَا الفَقْرَ أخْشَى عَلَيْكُمْ ، وَلكِنِّي أخْشَى أنْ تُبْسَط الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا ، فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أهْلَكَتْهُمْ
Demi Allah. Bukanlah kemiskinan yang aku khawatirkan menimpa kalian. Akan tetapi aku khawatir ketika dibukakan kepada kalian dunia sebagaimana telah dibukakan bagi orang-orang sebelum kalian. Kemudian kalian pun berlomba-lomba dalam mendapatkannya sebagaimana orang-orang yang terdahulu itu. Sehingga hal itu membuat kalian menjadi binasa sebagaimana mereka dibinasakan olehnya” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Ka’ab bin ‘Iyadh radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً ، وفِتْنَةُ أُمَّتِي : المَالُ
Sesungguhnya setiap umat memiliki fitnah, sedangkan fitnah ummatku adalah harta” (HR. Tirmidzi, dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ ؛ فَهُوَ أجْدَرُ أنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ الله عَلَيْكُمْ
Lihatlah kepada orang yang lebih rendah daripada kalian -dalam hal dunia- dan janganlah kalian melihat orang yang lebih di atasnya. Karena sesungguhnya hal itu akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat yang Allah berikan kepada kalian” (HR. Muslim)
Dari Shuhaib radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَجَباً لأمْرِ المُؤمنِ إنَّ أمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خيرٌ ولَيسَ ذلِكَ لأَحَدٍ إلاَّ للمُؤْمِن : إنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكانَ خَيراً لَهُ ، وإنْ أصَابَتْهُ ضرَاءُ صَبَرَ فَكانَ خَيْراً لَهُ
Sangat mengagumkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik baginya. Dan hal itu tidak didapatkan kecuali pada diri orang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan maka dia bersyukur. Dan apabila dia mendapatkan kesusahan maka dia akan bersabar” (HR. Muslim)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اللَّهُمَّ لاَ عَيْشَ إِلاَّ عَيْشَ الآخِرَةِ
Ya Allah tidak ada kehidupan yang sejati selain kehidupan akhirat” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإنَّ الله تَعَالَى مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ
Sesungguhnya dunia ini manis dan hijau. Dan sesungguhnya Allah ta’ala menyerahkannya kepada kalian untuk diurusi kemudian Allah ingin melihat bagaimana sikap kalian terhadapnya. Maka berhati-hatilah dari fitnah dunia dan wanita” (HR. Muslim)
Dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُنْ في الدُّنْيَا كَأنَّكَ غَرِيبٌ ، أَو عَابِرُ سَبيلٍ
Jadilah kamu di dunia seperti halnya orang asing atau orang yang sekedar numpang lewat/musafir” (HR. Bukhari)
Dari Sahl bin Sa’id as-Sa’idi radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ كَانَت الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِراً مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir” (HR. Tirmidzi, dan dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا لِي وَلِلدُّنْيَا ؟ مَا أَنَا في الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا
Ada apa antara aku dengan dunia ini? Tidaklah aku berada di dunia ini kecuali bagaikan seorang pengendara/penempuh perjalanan yang berteduh di bawah sebuah pohon. Kemudian dia beristirahat sejenak di sana lalu meninggalkannya” (HR. Tirmidzi, dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)

Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi S.Si.
Artikel Muslim.Or.Id
==========







Tak Lebih Berharga dari Sehelai Sayap Nyamuk!

Kategori: Tazkiyatun Nufus
30 Komentar // 8 September 2011
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ ، وَجَنَّةُ الكَافِرِ
Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir” (HR. Muslim)
Dari Amr bin ‘Auf radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَوالله مَا الفَقْرَ أخْشَى عَلَيْكُمْ ، وَلكِنِّي أخْشَى أنْ تُبْسَط الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا ، فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أهْلَكَتْهُمْ
Demi Allah. Bukanlah kemiskinan yang aku khawatirkan menimpa kalian. Akan tetapi aku khawatir ketika dibukakan kepada kalian dunia sebagaimana telah dibukakan bagi orang-orang sebelum kalian. Kemudian kalian pun berlomba-lomba dalam mendapatkannya sebagaimana orang-orang yang terdahulu itu. Sehingga hal itu membuat kalian menjadi binasa sebagaimana mereka dibinasakan olehnya” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Ka’ab bin ‘Iyadh radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً ، وفِتْنَةُ أُمَّتِي : المَالُ
Sesungguhnya setiap umat memiliki fitnah, sedangkan fitnah ummatku adalah harta” (HR. Tirmidzi, dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ ؛ فَهُوَ أجْدَرُ أنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ الله عَلَيْكُمْ
Lihatlah kepada orang yang lebih rendah daripada kalian -dalam hal dunia- dan janganlah kalian melihat orang yang lebih di atasnya. Karena sesungguhnya hal itu akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat yang Allah berikan kepada kalian” (HR. Muslim)
Dari Shuhaib radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَجَباً لأمْرِ المُؤمنِ إنَّ أمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خيرٌ ولَيسَ ذلِكَ لأَحَدٍ إلاَّ للمُؤْمِن : إنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكانَ خَيراً لَهُ ، وإنْ أصَابَتْهُ ضرَاءُ صَبَرَ فَكانَ خَيْراً لَهُ
Sangat mengagumkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik baginya. Dan hal itu tidak didapatkan kecuali pada diri orang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan maka dia bersyukur. Dan apabila dia mendapatkan kesusahan maka dia akan bersabar” (HR. Muslim)
Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اللَّهُمَّ لاَ عَيْشَ إِلاَّ عَيْشَ الآخِرَةِ
Ya Allah tidak ada kehidupan yang sejati selain kehidupan akhirat” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّ الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإنَّ الله تَعَالَى مُسْتَخْلِفُكُمْ فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا النِّسَاءَ
Sesungguhnya dunia ini manis dan hijau. Dan sesungguhnya Allah ta’ala menyerahkannya kepada kalian untuk diurusi kemudian Allah ingin melihat bagaimana sikap kalian terhadapnya. Maka berhati-hatilah dari fitnah dunia dan wanita” (HR. Muslim)
Dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُنْ في الدُّنْيَا كَأنَّكَ غَرِيبٌ ، أَو عَابِرُ سَبيلٍ
Jadilah kamu di dunia seperti halnya orang asing atau orang yang sekedar numpang lewat/musafir” (HR. Bukhari)
Dari Sahl bin Sa’id as-Sa’idi radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ كَانَت الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِراً مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir” (HR. Tirmidzi, dan dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا لِي وَلِلدُّنْيَا ؟ مَا أَنَا في الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا
Ada apa antara aku dengan dunia ini? Tidaklah aku berada di dunia ini kecuali bagaikan seorang pengendara/penempuh perjalanan yang berteduh di bawah sebuah pohon. Kemudian dia beristirahat sejenak di sana lalu meninggalkannya” (HR. Tirmidzi, dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)

Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi S.Si.
Artikel Muslim.Or.Id
==========




Minggu, 07 Juli 2013

♡̸̨̬̩̃̊-̶̶•-̶̶•MαяĥαЬαй γ̥αα яαmαϑĥαй ღ•**

shalat sempurna, shalat nabi, sholat nabi, shalat berjamaah, sholat berjamaah, shalat khusyu, sholat khusyu, tentang shalat, tentang sholat, bacaan shalat, bacaan sholat


Bismillahirrahmanirrahim

Allah SWT berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa.” (QS Al-Baqarah; 183)

Kewajiban berpuasa merupakan Anugerah yang tidak terhingga. Allah SWT menyeru hamba-hamba-Nya dengan panggilan kasih sayang; wahai orang-orang yang beriman. Panggilan ini hendaklah mampu menghadirkan energi positif bagi hamba-hamba Allah.

Ada empat alasan yang mengharuskan kita menyambutnya dengan jiwa positif, penuh kebanggaan dan rasa syukur, yaitu.

Pertama, IMAN adalah nikmat yang paling berharga. Tidak semua orang bisa mendapatkannya. Dan tidak semua orang pula mendapatkan panggilan itu. Dengan iman, seseorang dapat mengenal Rabb-Nya, mengetahui cara mengabdi pada-Nya, memiliki orientasi jelas dalam hidup serta mendapatkan keterarahan. Nikmat iman selalu memberikan kita harapan meraih keselamatan di dunia. Segala nikmat yang ada di dunia ini tidak ada artinya tanpa iman. Dan semua akan memiliki arti dan nilai tinggi di sisi Allah swt ketika ada IMAN.

Kedua, PENYAMBUNG GENERASI PILIHAN. Allah SWT mewajibkan puasa kepada hamba-Nya terdahulu. Puasa bukan kewajiban dan tugas baru. Tugas ini telah ada sejak dulu. Di sini, kita merasa bangga karena kita mendapatkan kedudukan tinggi sebagai penerus estafet hamba-hamba pilihan. Di sisi lain, hendaklah kita tidak merasa berat hati. Sebab, tugas ini juga telah di bebankan kepada generasi-generasi pilihan sebelum kita.

Ketiga, KESEMPATAN MENJADI PRIBADI TERPILIH. Allah SWT memilih puasa sebagai salah satu sarana pembentukan untuk menjadi pribadi yang bertakwa. Allah SWT mengungkapkan ketakwaan dalam bentuk kata kerja “ tattaqun” yang menyiratkan sesuatu yang berubah-ubah, fluktuatif dan pembaruan. Artinya, ketakwaan yang diraih seseorang tidaklah seperti stempel yang melekat terus, Ketakwaan itu fluktuatif dan perlu upaya untuk terus mempertahankannya. Bahkan, meningkatkannya. Selesai Ramadhan, bukanlah titik akhir. Justru, akhir Ramadhan adalah awal bagi seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan ketakwaan dirinya.

Keempat, MEMBENTUK PRIBADI BERTAKWA. Allah SWT menerangkan tujuan itu dengan kata “la’alla (agar)”. Kata la’alla dalam Al-Qur’an, bila dinisbatkan kepada Allah swt, mengandung arti kepastian. Artinya, apabila seseorang berpuasa sesuai dengan standar yang Allah tentukan, pasti orang tersebut akan menjadi pribadi bertakwa. Ada beberapa indikator yang bisa kita gunakan untuk mengukur ketakwaan.
Allah SWT menjelaskan dalam surah Ali Imran: 133-135, Indikatornya ialah: Pertama, PRODUKTIVITAS, (orang-orang bertakwa itu produktif dalam melakukan kebaikan). Selalu mengeluarkan infak, baik di kala susah maupun senang. Kedua, IMUNITAS (memiliki daya tahan dan mampu mengendalikan diri). Ketiga, MAMPU MEREVITALISASI DIRI (ketika ia melakukan kesalahan ia segera memperbaiki diri).

Pada hakekatnya, tidak ada manusia yang tidak bersalah.
Semoga puasa Ramadhan 1432 H ini menjadi ladang keberkahan bagi diri kita. Aamiin ya Robbal’alamii

salam Positif


Rabu, 03 Juli 2013

MAU MASUK SURGA TANPA HISAB... ???

shalat sempurna, shalat nabi, sholat nabi, shalat berjamaah, sholat berjamaah, shalat khusyu, sholat khusyu, tentang shalat, tentang sholat, bacaan shalat, bacaan sholat



Orang yang masuk surga ada 3 macam, yaitu: Langsung masuk surga tanpa hisab (dihitung kebaikan dan keburukannya), masuk surga setelah dihisab, dan masuk surga setelah diadzab terlebih dahulu di neraka. Tentunya semua orang akan mengidam-idamkan masuk surga tanpa harus masuk neraka. Tapi bagaimana caranya? Mungkin ini adalah pertanyaan yang terlintas di benak setiap orang secara spontan begitu membaca judul ini.

Sempurnakan Tauhid !
-------------------------
Agar masuk surga tanpa hisab, syarat yang harus dipenuhi adalah membersihkan tauhid dari noda-noda syirik, bid’ah, dan maksiat. Alloh berfirman, “Sesungguhnya Ibrohim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Alloh dan hanif (lurus). Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Rabb).” (An Nahl: 120). Dalam ayat ini, Alloh memuji nabi Ibrohim dengan menyebutkan empat sifat, yang apabila keempat sifat ini ada pada diri seorang insan, maka ia berhak mendapatkan balasan yang tertinggi, yaitu masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab.

Mencontoh Para Nabi Dalam Bertauhid
-------------------------------------------
Di dalam Al Qur’an Alloh memberikan uswah (teladan) kepada kita pada dua sosok manusia yaitu Nabi Ibrohim dan Nabi Muhammad ‘alaihimashsholaatu was salaam. Alloh berfirman, “Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrohim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka, ‘Sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dan dari apa yang kamu sembah selain Alloh, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Alloh saja’.” (Al Mumtahanah: 4)

Perhatikanlah, Ibrohim ‘alaihis salam menjadi teladan dengan memurnikan tauhid dengan cara berlepas diri dari kesyirikan. Dalam ayat selanjutnya, Alloh berfirman, “Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrohim dan umatnya) ada teladan yang baik bagi kalian (yaitu) bagi orang yang mengharap (pahala) Alloh dan (keselamatan pada) hari kemudian.” (QS. Al Mumtahanah: 6). Tidak diragukan lagi, balasan yang paling besar dan keselamatan yang dimaksud adalah masuk surga tanpa hisab dan tanpa azab. Itulah keselamatan yang hakiki yang dinanti oleh setiap jiwa yang pasti akan merasakan mati.

Alloh juga berfirman tentang Nabi kita Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rosululloh itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Alloh dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Alloh.” (Al Ahzab: 21). Nabi Muhammad adalah orang yang paling paham tentang tauhid, maka orang yang hendak mempraktekkan tauhid dalam dirinya harus mencontoh ajaran beliau. Ya Alloh, masukkanlah kami dalam golongan orang yang mengharap rahmat-Mu dan banyak menyebut-Mu.

Patuh Terhadap Perintah Alloh
-------------------------------------
Nabi Ibrohim adalah seorang yang sangat patuh kepada Alloh, teguh dalam ketaatannya dan senantiasa berada dalam ketundukannya, apapun keadaannya. Buktinya ketika beliau diuji dengan perintah untuk menyembelih putra kesayangannya, beliau pun tetap patuh melaksanakannya (Qoulul Mufid karya Syaikh Al Utsaimin). Begitu juga keturunannya, pemimpin para Nabi, Muhammad shollallohu ‘alaihi wa sallam, hamba Alloh yang paling taat. Alloh berfirman, “(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (adzab) akhirat dan mengharapkan rahmat Rabbnya?” (Az Zumar: 9)

Keluar dari Kegelapan Syirik Menuju Cahaya Tauhid
----------------------------------------------------------
Ibnul Qoyyim mengatakan, “Hanif adalah menujukan ibadah hanya kepada Alloh (tauhid) dan berpaling dari peribadatan kepada selain-Nya (syirik).” (Fathul Majid). Inilah sifat orang yang akan masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab, yakni betul-betul menjaga kemurnian tauhidnya dengan berpaling sejauh-jauhnya dari kesyirikan dengan segala macam pernak-perniknya. Mujahid berkata, “Nabi Ibrohim adalah seorang imam walaupun beliau beriman seorang diri di tengah kaumnya yang kafir.” (Tafsir Ibnu Katsir, An Nahl: 120). Maksudnya beliau adalah sosok yang selamat dari kesyirikan baik dalam perkataan, perbuatan, maupun keyakinan.” (Al Jadid karya syaikh Al Qor’awi). Maka untuk memurnikan tauhid, kita harus berpaling dari syirik dan pelakunya.

Tawakkal Kepada Alloh, Itu Kuncinya
----------------------------------------------
Mari kita simak sabda Nabi yang paling kita cintai dan sangat mencintai umatnya, Muhammad sholallohu ‘alaihi wa sallam tentang masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab. Beliau bersabda, “Beberapa umat ditampakkan kepadaku, lalu kulihat seorang nabi bersama beberapa orang, ada seorang nabi bersama satu atau dua orang, dan ada seorang nabi yang tidak disertai siapapun. Tiba-tiba ditampakkan kepadaku satu golongan dalam jumlah yang amat banyak, sehingga aku mengira mereka adalah umatku. Maka ada yang memberitahukan kepadaku, ‘Ini adalah Musa dan kaumnya.’ Aku melihat lagi, ternyata di sana ada jumlah yang lebih banyak lagi. Ada yang memberitahukan kepadaku, ‘Itulah umatmu, tujuh puluh ribu orang di antara mereka masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab.’ Kemudian beliau bangkit dan masuk rumah. Maka orang-orang berkumpul bersama orang-orang yang sudah berkumpul. Sebagian mereka mengatakan, ‘Barangkali mereka adalah para sahabat Rosululloh shalAllohu ‘alaihi wa sallam.’ Sebagian yang lain mengatakan, ‘Boleh jadi mereka adalah orang-orang yang dilahirkan dalam Islam dan tidak menyekutukan sesuatu pun beserta Alloh.’ Mereka pun mengatakan banyak hal. Lalu Rosululloh shalAllohu ‘alaihi wa sallam keluar menemui mereka dan mereka memberitahukan kepada beliau. Maka beliau bersabda, ‘Mereka adalah orang-orang yang tidak meminta ruqyah, tidak meminta untuk (berobat dengan cara) disundut dengan api, dan tidak melakukan tathayyur, serta mereka bertawakal kepada Alloh.’ Lalu ‘Ukkasyah bin Mihshon berdiri dan berkata, ‘Berdo’alah kepada Alloh agar Dia menjadikan aku termasuk golongan mereka.’ Beliau bersabda, ‘Engkau termasuk golongan mereka.’ Kemudian ada orang lain berdiri dan berkata, ‘Berdo’alah kepada Alloh agar Dia menjadikan aku termasuk golongan mereka.’ Beliau bersabda, ‘Engkau sudah didahului ‘Ukasyah.’” (HR. Al Bukhori dan Muslim)

Di antara pelajaran paling berharga yang bisa dipetik dari hadits ini adalah bahwa tidak meminta ruqyah, tidak berobat dengan cara disundut dengan besi panas (kayy), dan tidak menganggap akan mengalami kesialan setelah mendengar atau melihat sesuatu (tathoyyur) merupakan wujud dan realisasi dari tawakkal kepada Alloh. Karena itulah Rosululloh menganjurkan kepada umatnya agar tidak melakukan ketiga hal tersebut, karena pengaruh ruqyah dan kayy yang sangat kuat sehingga dikhawatirkan seorang hamba menggantungkan harapan kesembuhannya kepada cara pengobatan tersebut dan bukannya bersandar kepada Alloh. Khusus untuk tathoyyur maka hukumnya tidak diperbolehkan. Kesimpulannya, keadaan orang yang akan masuk surga sangat tergantung dari kadar tawakkal setiap orang, semakin tinggi tingkat tawakkalnya semakin tinggi pula tingkat kesempurnaan tauhidnya. Allohlah tempat kita bersandar dan menyerahkan urusan. Wallohu a’lam.

(Disarikan dari kajian Kitab Tauhid bersama Al Ustadz Abu Isa -hafizhohullah-)
Penulis: Nurdin Abu Yazi

Sering Dibaca

tayangan bulan lalu