Sayap Nyamuk = Isi Dunia?
April 10, 2011
Sayap Nyamuk = Isi Dunia?
(abunahwa)
Malam hari penulis tidurnya tidurnya terganggu dengan banyaknya
nyamuk, jika ada langsung ada nyamuk gigit langsung saja digebuk.
Alhamdulilah sampai 10 bisa mematikan nayamuk dengan senyum kebanggaan,
apalagi jika menggigit anak-anak dan istri kayaknya dendam membara.
Seperti kaya satpam pokoknya nyamuk jangan sampai menyentuh kekulit
istri atau anak. Jika
terdengar suara nyamuk,
langsung di kejar sampai keatas kebawah, sampai-sampai penulis membeli
raket nyamuk bukan raket badminton, untuk menggebuk nyamuk seharga 40
ribu dengan gembira sambil mengatakan mampus mati nyamuk dan bau
terbakar nyamuk dengan puasnya. Kadang malah mengorbankan tidak sholat
qiyamullail, atau ketiduran tidak sholat subuh, gara-gara anak rewel
banyak nyamuk jadi ketiduran sampai siang. Dengan bangganya laporan
sama istri tadi malam saya telah mematikan nyamuk 10 ekor, seolah-olah
menunjukkan tanggung jwab sebagai seorang suami bagi keluarga dan
menunjukkan betapa sayangnya kepada keluarga. Dengan bangganya istri
memuji itu baru suami yang sholeh (salah kaprah kali?). Esok harinya
dengan semangat membara sore jam 5 terus semprot baygon sampia dapati
30-50 an nyamuk jatuh kelantai, sampai-sampai takut Cuma pingsan, disapu
dan di tekan dengan jari sampai mampus keluar darah, ini darahku yang
di gigit semalaman. Bahkan diantara kita ada sampai-sampai melindungi
tempat tidur dengan kelambu atau memasang AC terus di tutupi semua
dengan kain kasa agar nyamuk tidak masuk.
Saudaraku nyamuk kalau menggigit Cuma berapa darah yang diambil, kok
kita dengan emosinya langsung balas membunuhnya. Betapa pelitnya kita
untuk mengasih darah yang tidak sebanding dengan tetesan air yang jatuh
dengan di tengah lautan. Dan nyamuk terdiri dari beberapa bagian tubuh
ada kepala sayap dan ekornya. Kadang nyamuk seperti nyamuk demam
berdarah kadang mematikan. Penulis saat mau sholat subuh merenung ingat
ada hadist Nabi bahwa dunia bagaikan sayap nyamuk.
Rasulullah saw. bersabda, “Andaikan dunia itu senilai
dengan sayap nyamuk di sisi Allah, maka Allah tidak akan memberi minum
kepada orang kafir walaupun seteguk air dari dunia.” (HR. Tirmidzi)
Begitu mudahnya Allah memperumakan kehidupan sehari-hari kita
diganggu oleh nyamuk sekali lagi sayapnya nyamuk itu seperti isi dunia.
Bayangkan jika semalaman tiap hari kita terganggu dengan nyamuk kita
membancinya seperti membenci dunia jangan sampai pesona dunia membuat
kita lupa dengan pesona akherat atau surga yang abadi.
Ketahuilah, bahwa sesunguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan
dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu
serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan
yang tanaman-tanamnya mengagumkan para petani kemudian tanaman itu
menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur.
Dan di akhirtat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta
kerihaan-Nya. Dan
kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu (Q.S. al-Hadid [57];20)
Adapun
orang yang melampaui batas dan lebih mengutamakan kehidupan dunia maka sesungguhnya nerakalah tempat tinggal (nya). Dan adapun
orang-orang
yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan
hawa nafsunya maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya) (Q.S. al-Nazi’at [79];37-41)
Diantara kamu ada orang yang menghendaki dunia dan diantara kamu ada orang yang menghendaki akhirat
(Q.S. al-Ali Imran [3];52)
Barangsiapa yang
menghendaki pahala dunia, niscaya
Kami berikan kepadanya pahala dunia itu dan barang siapa
menghendaki pahala akhirat. Kami berikan (pula) pahala akhirat itu (Q.S. al-Ali Imran [3]:145)
Barangsiapa yang
menghendaki keuntungan akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya,
dan barangsiapa yang menghendaki keuntungan dunia, Kami berikan
kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada ada baginya suatu
kebahagian di akherat
(QS. Al-Syura [42]:20)
Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami dan
merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tentram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami, mereka itu tempatnya ialah neraka, disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan
(Q.S. Yunus [10];7-8)
Dan kampung akhirat itu lebih bagi mereka yang bertakwa. Maka apakah kamu sekalian tidak mengerti
(Q.S. al-A’raf [7];169)
Dan tiadalah kehidupan dunia ini selain dari main-main dan senda gurau belaka dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kiamu memahaminya (
Q.S. al-An’nam [6];32
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan
kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka
mereka itulah orang-orang yang merugi
(Q.S. al-Munafiqun [63];9)
Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa sebagai bunga
kehidupan dunia untuk Kami coba mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu
adalah lebih baik dan lebih kekal
(Q.S. al-Thaha [20]:131)
Dan bacakan kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan
kepadanya ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi al-kitab), kemudian di
melepaskan diri daripada ayat-ayat itu lalu dia diikuti oleh setan
(sampai ia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang sesat.
Dan kalau Kami menghendaki, sesungguahnya Kami tinggikan (derajat)nya
dengan ayat-ayat itu,
tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah,
maka perumpamaanya seperti anjing jika kamu menghalaunya di ulurkan
lidahnya dan jika kamu membiarkannya orang-orang yang mendustakan
ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar
mereka berpikir
(Q.S. al-A’raf [7]:175-176)
Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui
(Q.S. al-Ankabut [29]:64)
Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, Maka itu adalah kenikmatan
hidup duniawi dan perhiasannya, sedang apa yang sisi Allah adalah lebih
baik dan lebih kekal apakah kamu tidak memahaminya
(Q.S. al_qashash [28] : 60)
Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada
kesenangan-kesenangan yang diperoleh daripada wanita anak-anak, harta
yang banyak dari jenis emas, perak, kuda yang bagus, binatang ternak dan
sawah ladang. Itulah yang merupakan kesenangan keduniaan. Dan disisi
Allahlah tempat kembali yang baik
(Q.S. Ali Imran [3]; 14)
Sesungguhanya
kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal
(Q.S. Ghafir39)
Sesungguhnya
perumpamaan
kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan) yang Kami turunkan
dari langit lalu tumbuhlah dengan seburnya karena air itu tanam-tanaman
bumi, diantaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak. Hingga
apabila bumi itu telah sempurna keindahannya dan memakai (pula)
perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti
menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya azab Kami diwaktu malam atau
siang, lalu Kami jadikan (tanaman-tanamanya) bagaikan tanaman-tanaman
uang sudah di sabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin.
Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (Kami)kepada
orang-orang yang berpikir. Allah menyeru (manusia ) keDarussalam (surga)
dan menunjuki orang yang dikehendaki –Nya kepada jalan yanglurus
(Islam)
(Yunus :24-25)
Dan berilah
perumpamaan
kepada mereka (manusia) kehidupan dunia adalah bagaikan air hujan yang
Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan
di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang di
terbangkan angin. Dan adalah Allah Mahakuasa atas segalan sesuatu. Harta
dan anak adalah perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang
kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya disisi Rabbmu serta lebih
baik untuk menjadi harapan (al-Kahfi 45-46)
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa
yang dingini, yaitu ; wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis
emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang.
Itulah kesenangan hidup di dunia dan disisi Allah-Lah tempat kembali
yang baik (surga). Katakanlah,”Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang
lebih baik dari yang demikian itu? Untuk orang-orang yang bertakwa
(kepada Allah), pada sisi Rabb mereka ada surga yang mengalir Dan,
(mereka dikaruniai) istri-istri yang disucikan serta kerihaan Allah.
Dan, Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya
(Ali Imran; 14-15)
….Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia,
padahal kehidupan didunia itu (dibanding dengan kehidupan akhirat, hanya kesenangan (yang sedikit)” (ar-Ra’d : 26)
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang yang menyeru Tuhannya
di pagi hari dengan dan senja hari dengan mengharap keridhaan
Keridhoaan-Nya dan
janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini
dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan
dari mengingat Kami, serta menuruti hwa nafsunya dan adalah keadaanya
itu melewati batas
(Q.S. al_Kahfi [18]: 28))
Terhadap orang yang merasa
tenteram dengan kehidupan dunia dan lalai kepada ayat-ayat-Nya serta
tidak mengharap perjumpaan dengan-Nya sebagai berikut :
Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami dan
merasa
puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu
tempatnya adalah neraka disebabkan apa yang selalu mereka kerjakan (Yunus : 7-8)
“Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya apabila di katakan kepada kamu,”
Barangkatlah
(untuk berperang) fi sabilillah,’Kami merasa berat dan ingin tinggal di
tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti
kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup didunia ini (dibandingkan
dengan kehidupan) di akherat hanya sedikit (at-Taubah:38)
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu sampai kamu masuk ke dalam
kubur Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu
itu), dan janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui Janganlah begitu,
jika kamu mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu
benar-benar akan melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu
benar-benar akan melihatnya dengan ‘ainul yaqin kemudian kamu pasti akan
ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di
dunia itu). (at-Takatsur: 1-5)
Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali
janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah
syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah (Fathir: 5)
Sebesar kecintaan
hambanya terhadap kehidupan dunia sebesar itulah kadar keberatannya
untuk menaati Allah dan mencari kehidupan akherat. Dan sejumlah ayat
berikut ini cukuplah untuk menjadikan kita zuhud terhadap dunia
Dan (ingatlah) akan hari yang diwaktu itu
Allah
mengumpulkan mereka , (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka
tidak pernah berdiam (didunia) hanya sesaat saja di siang hari, diwaktu
itu mereka saling berkenalan (Yunus : 45)
Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpah orang-orang yang berdosa, “Mereka tidak berdiam (dalam kubur),
melainkan saat (saja).
Seperti demikianlah mreka selalu di palingkan (dari kebenaran). Dan
berkata orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan dan keimanan (kepada
orang-orang yuang kafir) Sesungguhnya kamu telah berdiam (dalam kubur)
menurut ketetapan Allah sampai hari-hari berbangkit maka inilah hari
berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak me-yakini(nya)
( AR-Ruum : 55-56)
Pada hari kiamat melihat hari berbangkit itu, mereka seakan-akan
tidak tinggal (didunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau
pagi
(an_Naazi’aat : 46)
Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan
hati dari rasul-rasul telah bersabar dan janganlah kamu meminta
disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka melihat azab yang
diancamkan kepada mereka (merasa)
seolah-olah tidak tinggal (di dunia) melainkan sesaat pada siang hari. (Inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan melainkan kaum yang fasik.
(Al Ahqaaf (46) )
Allah bertanya, “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi? Mereka menjawab,
Kami tinggal (dibumi) sehari atau setengah hari, maka
tanyakanlah kepada orang yang menghitung, Allah berfirman, Kamu tidak
tinggal (dibumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya
mengerhui “
(al-Muminun : 112-114)
(Orang-orang kafir) bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari
berbangkit, kapankah terjadinya? Siapakah kamu (sehingga) dapat
menyebutkan (waktunya)? Kapada Rabbmulah dikembalikan kesudahannya
(ketentuan waktunya). Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang
takut kepadanya (hari berbangkit). Pada hari mereka melihat hari
berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (Didunia)
melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari (an-Nazi’at : 42-46)
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu sampai kamu masuk ke dalam kubur Janganlah begitu,
kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu), dan janganlah
begitu, kelak kamu akan mengetahui Janganlah begitu, jika kamu
mengetahui dengan pengetahuan yang yakin, niscaya kamu benar-benar akan
melihat neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-benar akan melihatnya
dengan ‘ainul yaqin kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu
tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).
(at-Takatsur: 1-5)
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ ، وَجَنَّةُ الكَافِرِ
“
Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir” (HR. Muslim)
Dari Amr bin ‘Auf radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَوالله
مَا الفَقْرَ أخْشَى عَلَيْكُمْ ، وَلكِنِّي أخْشَى أنْ تُبْسَط
الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ ،
فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا ، فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أهْلَكَتْهُمْ
“
Demi Allah. Bukanlah kemiskinan yang aku khawatirkan menimpa
kalian. Akan tetapi aku khawatir ketika dibukakan kepada kalian dunia
sebagaimana telah dibukakan bagi orang-orang sebelum kalian. Kemudian
kalian pun berlomba-lomba dalam mendapatkannya sebagaimana orang-orang
yang terdahulu itu. Sehingga hal itu membuat kalian menjadi binasa
sebagaimana mereka dibinasakan olehnya” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Ka’ab bin ‘Iyadh
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً ، وفِتْنَةُ أُمَّتِي : المَالُ
“
Sesungguhnya setiap umat memiliki fitnah, sedangkan fitnah ummatku adalah harta” (HR. Tirmidzi, dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انْظُرُوا
إِلَى مَنْ هُوَ أسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ
فَوْقَكُمْ ؛ فَهُوَ أجْدَرُ أنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ الله عَلَيْكُمْ
“
Lihatlah kepada orang yang lebih rendah daripada kalian -dalam
hal dunia- dan janganlah kalian melihat orang yang lebih di atasnya.
Karena sesungguhnya hal itu akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat
yang Allah berikan kepada kalian” (HR. Muslim)
Dari Shuhaib
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَجَباً
لأمْرِ المُؤمنِ إنَّ أمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خيرٌ ولَيسَ ذلِكَ لأَحَدٍ
إلاَّ للمُؤْمِن : إنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكانَ خَيراً لَهُ ،
وإنْ أصَابَتْهُ ضرَاءُ صَبَرَ فَكانَ خَيْراً لَهُ
“
Sangat mengagumkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua
urusannya adalah baik baginya. Dan hal itu tidak didapatkan kecuali pada
diri orang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan maka dia
bersyukur. Dan apabila dia mendapatkan kesusahan maka dia akan bersabar” (HR. Muslim)
Dari Anas bin Malik
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اللَّهُمَّ لاَ عَيْشَ إِلاَّ عَيْشَ الآخِرَةِ
“
Ya Allah tidak ada kehidupan yang sejati selain kehidupan akhirat” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Sa’id al-Khudri
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّ
الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإنَّ الله تَعَالَى مُسْتَخْلِفُكُمْ
فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا
النِّسَاءَ
“
Sesungguhnya dunia ini manis dan hijau. Dan sesungguhnya Allah
ta’ala menyerahkannya kepada kalian untuk diurusi kemudian Allah ingin
melihat bagaimana sikap kalian terhadapnya. Maka berhati-hatilah dari
fitnah dunia dan wanita” (HR. Muslim)
Dari Ibnu Umar
radhiyallahu’anhuma, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُنْ في الدُّنْيَا كَأنَّكَ غَرِيبٌ ، أَو عَابِرُ سَبيلٍ
“
Jadilah kamu di dunia seperti halnya orang asing atau orang yang sekedar numpang lewat/musafir” (HR. Bukhari)
Dari Sahl bin Sa’id as-Sa’idi
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ كَانَت الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِراً مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
“
Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap
nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun
kepada orang kafir” (HR. Tirmidzi, dan dia berkata: ‘
hadits hasan sahih’)
Dari Abdullah bin Mas’ud
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا لِي وَلِلدُّنْيَا ؟ مَا أَنَا في الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا
“
Ada apa antara aku dengan dunia ini? Tidaklah aku berada di
dunia ini kecuali bagaikan seorang pengendara/penempuh perjalanan yang
berteduh di bawah sebuah pohon. Kemudian dia beristirahat sejenak di
sana lalu meninggalkannya” (HR. Tirmidzi, dia berkata: ‘
hadits hasan sahih’)
—
Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi S.Si.
Artikel
Muslim.Or.Id
==========
Allah ya Roob. Begitu Coba bayangkan kenapa kita tidak berpikir
panjang langsung membunuh nyamuk. Bagaiaman jika dunia seperti sayap
nyamuk kita tidak berpikir panjang bunuh dan bunuh.
Bagitu besarnya Allah sayangnya sama kita (muslim) dibandingkan
dengan orang-orang kafir, mana ada orang kafir, Allah swt mengingatkan
sayap nyamuk seperti dunia. Begitu bodohnya kita sudah di kasih hidup
pernahkan kita membayangkan jika kita dihidupkan menjadi nyamuk, atau
menjadi batu? Tidak pernah merasakan jadi manusia yang bisa makan dan
minum, nonton bola, badminton?
Atau pernah enggak kita membayangkan kita menjadi orang-orang kafir
yang tidak sama sekali tidak dikasih hidayah sama Allah dan di masukkan
di neraka selama-lamanya. Padahal bagaimana tidak sayangnya Allah pada
orang Islam. Contaoh kecil saja bangun pagi dan sholat sunnah saja dapat
lebih baik dari isi dunia? Allahu Akbar sayang seribu sayang jika kita
masih melalaikan, waktu yang sudah terjadi tidak bisa di ganti didunia
dan akherat saudaraku
Ya Allah ampunilah dosa hambamu ini yang tidak memanfaatkan potensi
secara maksimal, untuk menjaga kelauragaku dari godaan dunia. Coba
bila kita melakukan tiap hari tindakan preventif pencegahan agar nyamuk
tidak masuk kekamar kita seperti membuat kelambu, memakai ruangan AC
sama dilakukan dengan mencegah terpesonanya dunia kita, istri dan anak.
Betapa murkanya Allah sudah mempermumakan nyamuk makluk rendah masih
begitu antuias mengejar nyamuk kadang sampai 6-10 jam sehari. (Abu
Nahwa)
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ ، وَجَنَّةُ الكَافِرِ
“
Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir” (HR. Muslim)
Dari Amr bin ‘Auf radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَوالله
مَا الفَقْرَ أخْشَى عَلَيْكُمْ ، وَلكِنِّي أخْشَى أنْ تُبْسَط
الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ ،
فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا ، فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أهْلَكَتْهُمْ
“
Demi Allah. Bukanlah kemiskinan yang aku khawatirkan menimpa
kalian. Akan tetapi aku khawatir ketika dibukakan kepada kalian dunia
sebagaimana telah dibukakan bagi orang-orang sebelum kalian. Kemudian
kalian pun berlomba-lomba dalam mendapatkannya sebagaimana orang-orang
yang terdahulu itu. Sehingga hal itu membuat kalian menjadi binasa
sebagaimana mereka dibinasakan olehnya” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Ka’ab bin ‘Iyadh
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً ، وفِتْنَةُ أُمَّتِي : المَالُ
“
Sesungguhnya setiap umat memiliki fitnah, sedangkan fitnah ummatku adalah harta” (HR. Tirmidzi, dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انْظُرُوا
إِلَى مَنْ هُوَ أسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ
فَوْقَكُمْ ؛ فَهُوَ أجْدَرُ أنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ الله عَلَيْكُمْ
“
Lihatlah kepada orang yang lebih rendah daripada kalian -dalam
hal dunia- dan janganlah kalian melihat orang yang lebih di atasnya.
Karena sesungguhnya hal itu akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat
yang Allah berikan kepada kalian” (HR. Muslim)
Dari Shuhaib
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَجَباً
لأمْرِ المُؤمنِ إنَّ أمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خيرٌ ولَيسَ ذلِكَ لأَحَدٍ
إلاَّ للمُؤْمِن : إنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكانَ خَيراً لَهُ ،
وإنْ أصَابَتْهُ ضرَاءُ صَبَرَ فَكانَ خَيْراً لَهُ
“
Sangat mengagumkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua
urusannya adalah baik baginya. Dan hal itu tidak didapatkan kecuali pada
diri orang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan maka dia
bersyukur. Dan apabila dia mendapatkan kesusahan maka dia akan bersabar” (HR. Muslim)
Dari Anas bin Malik
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اللَّهُمَّ لاَ عَيْشَ إِلاَّ عَيْشَ الآخِرَةِ
“
Ya Allah tidak ada kehidupan yang sejati selain kehidupan akhirat” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Sa’id al-Khudri
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّ
الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإنَّ الله تَعَالَى مُسْتَخْلِفُكُمْ
فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا
النِّسَاءَ
“
Sesungguhnya dunia ini manis dan hijau. Dan sesungguhnya Allah
ta’ala menyerahkannya kepada kalian untuk diurusi kemudian Allah ingin
melihat bagaimana sikap kalian terhadapnya. Maka berhati-hatilah dari
fitnah dunia dan wanita” (HR. Muslim)
Dari Ibnu Umar
radhiyallahu’anhuma, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُنْ في الدُّنْيَا كَأنَّكَ غَرِيبٌ ، أَو عَابِرُ سَبيلٍ
“
Jadilah kamu di dunia seperti halnya orang asing atau orang yang sekedar numpang lewat/musafir” (HR. Bukhari)
Dari Sahl bin Sa’id as-Sa’idi
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ كَانَت الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِراً مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
“
Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap
nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun
kepada orang kafir” (HR. Tirmidzi, dan dia berkata: ‘
hadits hasan sahih’)
Dari Abdullah bin Mas’ud
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا لِي وَلِلدُّنْيَا ؟ مَا أَنَا في الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا
“
Ada apa antara aku dengan dunia ini? Tidaklah aku berada di
dunia ini kecuali bagaikan seorang pengendara/penempuh perjalanan yang
berteduh di bawah sebuah pohon. Kemudian dia beristirahat sejenak di
sana lalu meninggalkannya” (HR. Tirmidzi, dia berkata: ‘
hadits hasan sahih’)
—
Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi S.Si.
Artikel
Muslim.Or.Id
==========
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ ، وَجَنَّةُ الكَافِرِ
“
Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir” (HR. Muslim)
Dari Amr bin ‘Auf radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَوالله
مَا الفَقْرَ أخْشَى عَلَيْكُمْ ، وَلكِنِّي أخْشَى أنْ تُبْسَط
الدُّنْيَا عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ ،
فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا ، فَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أهْلَكَتْهُمْ
“
Demi Allah. Bukanlah kemiskinan yang aku khawatirkan menimpa
kalian. Akan tetapi aku khawatir ketika dibukakan kepada kalian dunia
sebagaimana telah dibukakan bagi orang-orang sebelum kalian. Kemudian
kalian pun berlomba-lomba dalam mendapatkannya sebagaimana orang-orang
yang terdahulu itu. Sehingga hal itu membuat kalian menjadi binasa
sebagaimana mereka dibinasakan olehnya” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Ka’ab bin ‘Iyadh
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً ، وفِتْنَةُ أُمَّتِي : المَالُ
“
Sesungguhnya setiap umat memiliki fitnah, sedangkan fitnah ummatku adalah harta” (HR. Tirmidzi, dia berkata: ‘hadits hasan sahih’)
Dari Abu Hurairah
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انْظُرُوا
إِلَى مَنْ هُوَ أسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ
فَوْقَكُمْ ؛ فَهُوَ أجْدَرُ أنْ لاَ تَزْدَرُوا نِعْمَةَ الله عَلَيْكُمْ
“
Lihatlah kepada orang yang lebih rendah daripada kalian -dalam
hal dunia- dan janganlah kalian melihat orang yang lebih di atasnya.
Karena sesungguhnya hal itu akan membuat kalian tidak meremehkan nikmat
yang Allah berikan kepada kalian” (HR. Muslim)
Dari Shuhaib
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَجَباً
لأمْرِ المُؤمنِ إنَّ أمْرَهُ كُلَّهُ لَهُ خيرٌ ولَيسَ ذلِكَ لأَحَدٍ
إلاَّ للمُؤْمِن : إنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكانَ خَيراً لَهُ ،
وإنْ أصَابَتْهُ ضرَاءُ صَبَرَ فَكانَ خَيْراً لَهُ
“
Sangat mengagumkan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya semua
urusannya adalah baik baginya. Dan hal itu tidak didapatkan kecuali pada
diri orang mukmin. Apabila dia mendapatkan kesenangan maka dia
bersyukur. Dan apabila dia mendapatkan kesusahan maka dia akan bersabar” (HR. Muslim)
Dari Anas bin Malik
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اللَّهُمَّ لاَ عَيْشَ إِلاَّ عَيْشَ الآخِرَةِ
“
Ya Allah tidak ada kehidupan yang sejati selain kehidupan akhirat” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Sa’id al-Khudri
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّ
الدُّنْيَا حُلْوَةٌ خَضِرَةٌ وَإنَّ الله تَعَالَى مُسْتَخْلِفُكُمْ
فِيهَا، فَيَنْظُرُ كَيْفَ تَعْمَلُونَ، فَاتَّقُوا الدُّنْيَا وَاتَّقُوا
النِّسَاءَ
“
Sesungguhnya dunia ini manis dan hijau. Dan sesungguhnya Allah
ta’ala menyerahkannya kepada kalian untuk diurusi kemudian Allah ingin
melihat bagaimana sikap kalian terhadapnya. Maka berhati-hatilah dari
fitnah dunia dan wanita” (HR. Muslim)
Dari Ibnu Umar
radhiyallahu’anhuma, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كُنْ في الدُّنْيَا كَأنَّكَ غَرِيبٌ ، أَو عَابِرُ سَبيلٍ
“
Jadilah kamu di dunia seperti halnya orang asing atau orang yang sekedar numpang lewat/musafir” (HR. Bukhari)
Dari Sahl bin Sa’id as-Sa’idi
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَوْ كَانَت الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِراً مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
“
Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap
nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun
kepada orang kafir” (HR. Tirmidzi, dan dia berkata: ‘
hadits hasan sahih’)
Dari Abdullah bin Mas’ud
radhiyallahu’anhu, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا لِي وَلِلدُّنْيَا ؟ مَا أَنَا في الدُّنْيَا إِلاَّ كَرَاكِبٍ اسْتَظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا
“
Ada apa antara aku dengan dunia ini? Tidaklah aku berada di
dunia ini kecuali bagaikan seorang pengendara/penempuh perjalanan yang
berteduh di bawah sebuah pohon. Kemudian dia beristirahat sejenak di
sana lalu meninggalkannya” (HR. Tirmidzi, dia berkata: ‘
hadits hasan sahih’)
—
Penulis: Abu Mushlih Ari Wahyudi S.Si.
Artikel
Muslim.Or.Id
==========