Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga
selalu tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, para sahabatnya
dan orang-orang yang mengikuti beliau hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, saat ini kita menginjak 10 Dzulhijah, hari raya umat
Islam dan besoknya kita pun akan menikmati hari-hari tasriq. Insya Allah
dalam tulisan kali ini, kami berusaha menyajikan suatu pembahasan
mengenai amalan-amalan di hari tasyriq. Semoga bermanfaat.
** Hari ‘Ied Kaum Muslimin **
Hari Arofah, hari Idul Adha dan hari Tasyriq termasuk hari ‘ied kaum muslimin. Disebutkan dalam hadits,
“Hari Arofah, hari Idul Adha dan hari-hari Tasyriq adalah ‘ied kami
-kaum muslimin-. Hari tersebut (Idul Adha dan hari Tasyriq) adalah hari
menyantap makan dan minum.”[HR. Abu Daud no. 2419]
** Hari Idul Adha dan Hari Tasyriq, Hari Yang Paling Mulia **
Mengenai keutamaan hari Idul Adha dan hari tasyriq (11, 12 dan 13
Dzulhijah) disebutkan dalam hadits yang dikeluarkan oleh Abu Daud,
“Sesungguhnya hari yang paling mulia di sisi Allah Tabaroka wa Ta’ala
adalah hari Idul Adha dan yaumul qorr (hari tasyriq).”[HR. Abu Daud no.
1765]
Hari tasyriq disebut yaumul qorr karena pada saat itu
orang yang berhaji berdiam di Mina. Hari tasyriq yang terbaik adalah
hari tasyriq yang pertama, kemudian yang berikutnya dan berikutnya
lagi.[Latho-if Al Ma’arif, Ibnu Rajab Al Hambali, hal. 503]
** Hari Idul Adha dan Hari Tasyriq, Hari Bersenang-senang untuk Menyantap Makanan **
Begitu pula Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa Idul
Adha dan hari tasyriq adalah hari kaum muslimin untuk menikmati makanan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Hari-hari tasyriq adalah hari menikmati makanan dan minuman.”[HR. Muslim no. 1141]
Dalam lafazh lainnya, beliau bersabda,
وَأَيَّامُ مِنًى أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ
“Hari Mina (hari tasyriq) adalah hari menikmati makanan dan minuman.”[HR. Muslim no. 1142.]
Yang dimaksud dengan hari Mina di sini adalah ayyam ma’dudaat sebagaimana yang disebutkan dalam ayat,
وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ
“Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang
terbilang.” (QS. Al Baqarah: 203) Yang dimaksud hari yang terbilang
adalah hari-hari setelah hari Idul Adha (hari an nahr) yaitu hari-hari
tasyriq. Inilah pendapat Ibnu ‘Umar dan pendapat kebanyakan ulama. Namun
Ibnu ‘Abbas dan ‘Atho’ mengatakan bahwa hari yang terbilang di situ
adalah empat hari yaitu hari Idul Adha dan tiga hari sesudahnya.
Hari-hari tersebut disebut hari Tasyriq. Namun pendapat pertama yang
menyatakan bahwa hari yang terbilang adalah tiga hari sesudah Idul Adha
adalah pendapat yang lebih tepat.[Latho-if Al Ma’arif, hal. 502-503]
** Hari Tasyriq, Hari Berdzikir **
Sebagaimana disebutkan dalam surat Al Baqarah ayat 203 di atas (yang
artinya), “Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari
yang terbilang.” Ini menunjukkan adanya perintah berdzikir di hari-hari
tasyriq.
Lalu apa saja dzikir yang dimaksudkan ketika itu?
Beberapa dzikir yang diperintahkan oleh Allah di hari-hari tasyriq ada
beberapa macam:
(1) Pertama: berdzikir kepada Allah dengan
bertakbir setelah selesai menunaikan shalat wajib. Ini disyariatkan
hingga akhir hari tasyriq sebagaimana pendapat mayoritas ulama. Hal ini
juga diriwayatkan dari ‘Umar, ‘Ali dan Ibnu Abbas.
(2) Kedua:
membaca tasmiyah (bismillah) dan takbir ketika menyembelih qurban. Dan
waktu menyembelih qurban adalah sampai akhir hari tasyriq (13 Dzulhijah)
sebagaimana pendapat mayoritas ulama. Pendapat ini juga menjadi
pendapat Imam Asy Syafi’i dan salah satu pendapat dari Imam Ahmad. Namun
mayoritas sahabat berpendapat bahwa waktu menyembelih qurban hanya tiga
hari yaitu hari Idul Adha dan dua hari tasyriq setelahnya (11 dan 12
Dzulhijah). Pendapat kedua ini adalah pendapat yang masyhur dari Imam
Ahmad, juga termasuk pendapat Imam Malik, Imam Abu Hanifah dan
kebanyakan ulama.
(3) Ketiga: berdzikir memuji Allah Ta’ala
ketika makan dan minum. Yang disyari’atkan ketika memulai makan dan
minum adalah membaca basmallah dan mengakhirinya dengan hamdalah.
(4) Keempat: berdzikir dengan takbir ketika melempar jumroh di hari tasyriq. Dan amalan ini khusus untuk orang yang berhaji.
(5) Kelima: Berdzikir pada Allah secara mutlak karena kita dianjurkan
memperbanyak dzikir di hari-hari tasyriq. Sebagaimana ‘Umar ketika itu
pernah berdzikir di Mina di kemahnya, lalu manusia mendengar. Mereka pun
bertakbir dan Mina akhirnya penuh dengan takbir.[Latho-if Al Ma’arif,
hal. 504-505]
“Apabila kamu telah
menyelesaikan ibadah hajimu, maka berzikirlah (dengan menyebut) Allah,
sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu,
atau (bahkan) berzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia
ada orang yang berdoa: “Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di
dunia”, dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat.
Dan di antara mereka ada orang yang berdoa: “Robbana aatina fid dunya
hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” [Ya Rabb kami,
berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah
kami dari siksa neraka].” (QS. Al Baqarah: 200-201)
Dari ayat
ini kebanyakan ulama salaf menganjurkan membaca do’a “Robbana aatina fid
dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” di
hari-hari tasyriq. Sebagaimana hal ini dikatakan oleh ‘Ikrimah dan
‘Atho’.
Do’a sapu jagad ini terkumpul di dalamnya seluruh
kebaikan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam paling sering membaca do’a
sapu jagad ini. Anas bin Malik mengatakan,
كَانَ أَكْثَرُ
دُعَاءِ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – « اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا
فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً ، وَفِى الآخِرَةِ حَسَنَةً ، وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ »
“Do’a yang paling banyak dibaca oleh Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam “Allahumma Robbana aatina fid dunya
hasanah wa fil akhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar” [Wahai Allah,
Rabb kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan
peliharalah kami dari siksa neraka].”[HR. Bukhari no. 2389]
Di dalam do’a telah terkumpul kebaikan di dunia dan akhirat.
Al Hasan Al Bashri mengatakan, “Kebaikan di dunia adalah ilmu dan
ibadah. Kebaikan di akhirat adalah surga.” Sufyan Ats Tsauri mengatakan,
“Kebaikan di dunia adalah ilmu dan rizki yang thoyib. Sedangkan
kebaikan di akhirat adalah surga.”
Dan do’a juga termasuk dzikir, bahkan do’a termasuk dzikir yang paling utama.
Diriwayatkan dari Al Jashshosh, dari Kinanah Al Qurosy, dia mendengar
Abu Musa Al Asy’ariy berkata ketika berkhutbah di hari An Nahr (Idul
Adha), “Tiga hari setelah hari An Nahr (yaitu hari-hari tasyriq), itulah
yang disebut oleh Allah dengan ayyam ma’dudat (hari yang terbilang).
Do’a pada hari tersebut tidak akan tertolak (pasti terkabul), maka
segeralah berdo’a dengan berharap pada-Nya.”[Latho-if Al Ma’arif,
505-506]
** Banyak Bersyukurlah pada Allah di Hari Tasyriq **
Pada hari tasyriq terkumpullah berbagai macam nikmat badaniyah dengan
makan dan minum, juga terdapat nikmat qolbiyah (nikmat hati) dengan
berdzikir kepada Allah. Dan sebaik-baik hati adalah yang sering
berdzikir dan bersyukur. Dengan demikian nikmat-nikmat tersebut akan
menjadi sempurna. Jika kita diberi taufik untuk mensyukuri nikmat,
maka syukur yang baru itu sendiri adalah nikmat. Sehingga perintah
syukur selamanya tidak akan usai.
Seorang penyair mengatakan:
Idza kana syukri ni’matallah ni’matan, ‘alayya lahu fi mitsliha yajibusy syukr
Jika mensyukuri nikmat Allah adalah nikmat, maka karena nikmat semisal
inilah, kita wajib b ersyukur pula.[Latho-if Al Ma’arif, 507]
** Makan dan Minum di Hari Tasyriq untuk Memperkuat Ibadah **
Hari tasyriq disebut dengan hari makan dan minum, juga dzikir pada
Allah. Hal ini pertanda bahwa makan dan minum di hari raya seperti ini
dapat menolong kita untuk berdzikir dan melakukan ketaatan pada-Nya.
Dengan inilah semakin sempurna rasa syukur terhadap nikmat dapat
menolong dalam ketaatan pada Allah. Oleh karena itu, barangsiapa
menggunakan nikmat Allah untuk bermaksiat, berarti dia telah kufur pada
nikmat.
Maksiat inilah yang nantinya akan menghilangkan nikmat.
Sedangkan bersyukur pada Allah itulah nanti yang akan menghilangkan
bencana.[Latho-if Al Ma’arif, 507]
Semoga kita dimudahkan untuk
beramal sholeh dan selalu dimudahkan mendapat ilmu yang bermanfaat,
juga semoga kita termasuk hamba Allah yang bersyukur atas segala nikmat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar