Selasa, 07 Februari 2012

JANGAN GANTUNGKAN CITA-CITAMU SETINGGI LANGIT

shalat sempurna, shalat nabi, sholat nabi, shalat berjamaah, sholat berjamaah, shalat khusyu, sholat khusyu, tentang shalat, tentang sholat, bacaan shalat, bacaan sholat

Dulu kita diajari untuk menggantungkan cita-cita kita setinggi langit.

Padahal kita pun belajar bahwa kalau kita menyerahkan sesuatu kepada zat

yang tidak jelas maka hidup kita pun pasti tidak akan jelas juntrungannya.

Apakah Anda paham dimanakah ujung dari langit ini ?


Kalau sahabat tidak paham, lalu dimanakah sahabat menggantungkan cita-cita

anda. Apakah anda yakin bahwa cita-cita itu sudah benar-benar tergantung

di langit. Langit yang ke berapakah ? Nah, anda pasti tak mampu

menjawabnya, begitu pun dengan saya, sebab langit dan ujungnya langit

hanya Allah yang paham.


Itu sebabnya jangan suka kasih sembarangan nasehat kepada putra-putri kita, tapi nasehatiah

mereka dengan kalimat yang lebih positif dan jelas, missal : ‘’ Gantungkanlah cita-citamu

kepada Allah, dan jalani hidupmu dengan bahagia karena Allah.’’ Ketahuilah bahwa cita-cita

hanya akan memperbesar potensi untuk menjadi bangga dan sombong ketika

kita tidak memahami dan meyakini bahwa Allah sajalah yang telah menganugrerahkan

pencapaian itu kepada kita.

Cita-cita atau impian itu sangat berpotensi menjadikan hidup anda gelisah,

semakin besar impian anda maka semakin besarlah kegelisahan anda, padahal

tujuan hidup kita adalah menjadi jiwa yang tenang, bebas dari kegelisaan.


Itu sebabnya, lebih indah jka anda hanya menggantungkan impian anda kepada Allah, dan

bergeraklah menuju impian anda tersebut hanya lantaran Allah Swt meridhoinya.

Hilangkan perasaan deg-degan dan gelisa ketika anda sedang mengejar impian anda. Tetap

fokuslah kepada Allah yang mampu menenengkan jiwa. Biarkanlah impian itu berada di depan

hanya untuk memperjelas gerakan fisik anda. Impian itu ibarat kiblat pergerakan kita. Ya,

impian itu ibarat Ka’bah, tapi sebenarnya anda tidak sedang menyembah ka’bah, melainkan

anda hanya menyembah Allah saja.


Anda perlu memiliki kiblat tapi anda tidak perlu menyatu dengan kiblat anda, anda pun tidak

perlu menyentuhnya, mengingat-ingatnya, memvisualisasikannya, dan anda pun tidak perlu

menyembahnya. Kiblat dihadirkan sebagai ujian dari Allah agar kita bisa meperjelas arah

gerakan kita secara fisik, tetapi hati ini tetap berfokus kepada Allah Swt.


Kalau perlu, hancurkan impianmu itu… !?


Jika impian anda tersebut ternyata hanya sebagai kiblat yang palsu, maka

hancurkanlah ! Kapan impian menjadi palsu, yaitu salah satu cirinya adalah

ketika impian anda hanya berisi ego-ego yang anda sembunykan dan tutupi

melalui mimpi-mimpi yang dibingkai dengan kata-kata motivasi yang aduhai.


Ciri-ciri impian anda menjadi palsu adalah ketika anda menjadi ‘’lapar’’

tatkala anda teringat impian anda tersebut. Hati anda ingin segera

merealisasikan impian anda tersebut. Anda begitu fokusnya kepada impian

anda tersebut. Alih-alih dzikrullah, malah yang terjadi adalah dzikrul-impian.


Dzikrul-impian hanyalah menggelisahkan anda, membuat hidup anda tidak

tenang, membuat orang banyak tersakiti karena ambisi anda yang menggebu-

gebu. Bahkan anda pun sampai tega-teganya membuat cap kepada orang-orang

yang menyayangi anda dengan istilah ‘’para pencuri impian.’’ Na’udzubillahi mindzalik.

Sudahlah, lupakan Impian anda dari hati anda, biarkan sang impian itu

hanya berada di wilayah pikiran sadar anda saja. Jangan ajak ia bermain di

wilayah hati anda, di wilayah emosi anda, di wilayah bawah sadar anda,

apalagi jika impian anda sampai masuk ke wilayah ritual ibadah anda kepada

Allah swt. Sebegitu cintakah anda kepada impian anda ?


‘’Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan

selain Alah ; meraka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah.

Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan

jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika

mereka melihat siksa (pada hari kiamt), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah

semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksa-Nya (niscahymerekmenyesal).

(Q.S. 2: 165).


Okelah sahabatku, bagaimana kondisi hati anda hari ini ? Beruntunglah bagi

anda yang tidak memiliki ipian banyak keinginan dan impian yang tak perlu.

Jika pun anda harus bermimpi, maka pastikan impian itu adalah hal yang

anda butuhkan, bukan sekedar hal yang anda inginkan. Ibnu Athoillah pernah

mengatakan ‘’Hancurkanlah keinginanmu, maka Allah akan mencukupkan

kebutuhanmu.’’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sering Dibaca

tayangan bulan lalu